SEJARAH
Menurut para ahli sejarah modern, sejarah Vandaria dapat dibagi menjadi enam era:
- Era Tiga Negeri Awal
- Era Kaum Naga
- Era Negeri-Negeri Kuno Manusia
- Era Kekuasaan Frameless
- Era Persamaan Derajat Manusia-Frameless
- Era Kekuasaan Manusia
Era Tiga Negeri Awal
Para ahli sejarah modern memperkirakan bahwa era terawal ini berlangsung sekitar 15000 tahun sebelum penanggalan In Vanadis (IV). Terdapat tiga negeri manusia di era ini, yang terhitung sebagai yang terkuno yang berhasil ditemukan. Tidak banyak yang diketahui seputar jalannya kehidupan di era ini, karena sangat sedikit catatan-catatan kesejarahannya yang ditemukan. Para ahli sejarah menduga bahwa bentuk permukaan Vandaria di era ini sangatlah berbeda dari era-era setelahnya.
Era Tiga Negeri Awal
Sebelum era ini berakhir, negeri bernama Isfaris didirikan di daerah tengah Tanah Utama Vandaria; negeri yang kemudian akan menjadi yang tertua dan terawet di seluruh Vandaria.
Era Kaum Naga
Naga, makhluk yang misterius dan menakutkan, diperkirakan muncul sekitar 9000 tahun sebelum penanggalan IV. “Misterius” ini terutama berkaitan dengan kemunculan mereka yang seolah tiba-tiba. Para ahli sejarah modern menduga bahwa sesuatu terjadi di era sebelumnya yang memicu kemunculan kaum naga. Apa “sesuatu” ini tidak pernah diketahui jelas.
Era Kaum Naga
Kaum naga diketahui mendirikan sebuah negeri bernama Arcoria, pada era ini. Negeri Arcoria dikisahkan berkuasa di seluruh Vandaria, dan tak ada yang mampu menandinginya. Sejarah negeri ini berakhir secara misterius di penghujung Era Kaum Naga. Setelahnya, kaum naga diketahui menyebar ke seluruh penjuru Vandaria, dan tak pernah lagi membangun negeri.
Jumlah kaum naga diketahui merosot drastis setelah Era Kaum Naga berakhir. Pada masa kejayaan Negeri Arcoria, kaum naga dikisahkan berkembang biak dan memenuhi permukaan Vandaria. Jika ada negeri kaum manusia pada era ini, maka negeri itu tidak akan mampu bertahan lama; contohnya adalah Negeri Isfaris, yang runtuh pada era ini akibat agresivitas kaum naga.
Era Negeri-Negeri Kuno Manusia
Era ini dimulai sekitar 7500 tahun sebelum penanggalan IV. Banyak negeri-negeri kuno manusia yang bermunculan pada era ini, yang menciptakan peradaban-peradaban menakjubkan. Ini juga menjadi era pertama di mana kaum framelessmengambil peran penting di sejarah Vandaria.
Era Negeri-Negeri Kuno Manusia
Pada era ini, ras-ras manusia mulai mengalami perkembangan signifikan. Ras Ameris dan Rimen membangun peradaban-peradaban yang megah, dan meluaskan kekuasaan ketika kesempatan tiba. Ras Isfar banyak berdiam di daerah tengah Tanah Utama Vandaria yang cenderung gersang, sambil membangun peradaban-peradaban yang eksotis dan mengagumkan. Ras Khor menyebar dan berkelana dengan bebas, dan membangun negeri-negeri kecil sekehendak mereka.
Awal dari peradaban ras Ameris adalah Negeri Anhalon, yang didirikan di daerah timur Tanah Utama Vandaria. Berabad-abad kemudian, negeri ras Ameris lain bernama Divinia didirikan di daerah timur laut Tanah Utama Vandaria. Negeri Divinia yang sangat religius melahirkan banyak religi dan aliran kepercayaan; “Para Dewa menjadikan negeri ini rumah kedua Mereka,” begitulah kata para warganya. Negeri Anhalon yang kaya dan berbudaya menelurkan hasil-hasil peradaban yang indah dan mengagumkan, dan juga terobosan-terobosan yang membantu jalannya kehidupan. Dikatakan bahwa dunia dapat mengenal tata cara perdagangan, pertanian, peradilan, dan hal-hal lain adalah berkat jasa bangsa Anhalon.
Negeri Anhalon kemudian terpecah oleh perang saudara, lalu terlahir kembali sebagai empat negeri: Negeri Nishada yang ramah dan berbudaya, Kerajaan Arengka yang teratur dan adil, Kerajaan Madra yang mencintai ilmu, dan Kerajaan Hastin yang pemberani. Secara keseluruhan, peradaban-peradaban yang dihasilkan negeri-negeri ras Ameris ini sangat mencerminkan karakteristik dasar mereka: berwarna-warna, hidup, dan subur.
Ras Isfar menetap dengan betahnya di daerah tengah Tanah Utama Vandaria, seolah-olah tempat itu adalah surga. Negeri Isfaris didirikan ulang setelah runtuh di Era Kaum Naga; masih setia dengan jalan hidup mereka yang asli. Negeri Atar berdiri tidak jauh dari Negeri Isfaris; lebih besar, lebih ramai, dan lebih kuat secara militer. Kemudian Negeri Atar mengalami konflik internal; sebuah wilayahnya memisahkan diri dan menjadi Negeri Pethoria yang eksotis dan penuh keajaiban.
Bagai air mengendap, ras Isfar terus bertahan di daerah tengah Tanah Utama Vandaria yang cenderung gersang, selama beribu-ribu tahun. Peradaban-peradaban mereka tidaklah terlalu spektakuler atau perkasa, tetapi mampu menimbulkan rasa segan. Bangsa-bangsa lain di Vandaria tahu bahwa banyak ilmu-ilmu aneh dan rahasia-rahasia mendalam yang dimiliki ras Isfar, yang tak akan bisa mereka raih atau pahami.
Ras Rimen membangun peradaban-peradaban yang penuh kekuatan dan kebanggaan, sesuai dengan karakteristik dasarnya. Negeri Tirlecht didirikan di daerah barat laut Tanah Utama Vandaria; sebuah negeri yang tangguh, keras kepala, dan berharga diri tinggi. Negeri Zahkra mengambil tempat di daerah barat Tanah Utama Vandaria; perkasa, pintar, dan cerdik adalah karakteristik para warganya. Lalu muncullah Negeri Rimenia, yang bermula dari sebuah kerajaan kecil di daerah utara Tanah Utama Vandaria, berkembang hingga menjadi sebuah imperium. Imperium Rimenia meluaskan kekuasaannya, tak terhentikan bagai angin topan, tak teratasi bagai kehendak dewata. Negeri-negeri tunduk satu demi satu, hingga akhirnya seluruh Tanah Utama Vandaria menjadi milik sang imperium.
Kejayaan Imperium Rimenia terus berlanjut; ekspansi ke luar Tanah Utama Vandaria berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Pada masa ini, Imperium Rimenia seolah menjadi penguasa mutlak atas seluruh Vandaria. Tetapi takdir berkata lain: Imperium Rimenia tidak berhasil mempertahankan kestabilannya untuk waktu yang cukup lama. Wilayah kekuasaannya berkurang sedikit demi sedikit, hingga tersisa hanya sekitar 30% dari Tanah Utama Vandaria.
Sebuah bencana besar yang datang entah dari mana mengguncang Tanah Utama Vandaria, di penghujung era ini. Gempa bumi, letusan gunung berapi, dan lain-lain menghancurkan peradaban-peradaban yang telah dibangun manusia. Korban jiwa berjatuhan bagaikan tiada harganya. Akibat bencana ini, Imperium Rimenia mengalami nasib bagai jatuh ditimpa tangga. Beberapa abad setelahnya, riwayat sang imperium pun usai sama sekali.
Guncangan di Tanah Utama Vandaria tidak hanya itu saja. Terjadi pergolakan besar di daerah timur Tanah Utama Vandaria, yang melibatkan empat negeri penerus Negeri Anhalon. Rahwan Aavana Arengka, raja dari Kerajaan Arengka, memulai invasi besar-besaran atas nama penyebaran ajaran religius. Kerajaan Arengka menyerang dan menguasai ketiga saudaranya; hanya Kerajaan Madra yang berhasil selamat, dengan cara menghilang secara gaib dan misterius. Berhasil menguasai daerah timur Tanah Utama Vandaria, Raja Rahwan kemudian mencoba menguasai keseluruhan Tanah Utama Vandaria. Dikisahkan dalam legenda bahwa sang raja mendapat kekuatan besar dari para dewa, bantuan dari kaum naga, dan juga bantuan dari kaum frameless yang diutus oleh para dewa. Dengan kekuatan dan bantuan itu, pasukan sang raja mustahil untuk ditandingi.
Akhir invasi Raja Rahwan kemudian tidaklah bahagia. Dikisahkan bahwa ambisi Raja Rahwan berkembang tak terkontrol, dan menjadikannya seorang tiran yang haus kekuasaan. Perselisihan kemudian terjadi di antara sang raja dan para pendukungnya, yaitu kaum naga dan kaum frameless. Sang raja menjadi murka dan haus darah; ia mengumandangkan perang melawan kaum naga dan kaum frameless. Banyak sekali korban yang berjatuhan, dan banyak kerusakan yang ditimbulkan. Dalam pertempuran terakhir melawan raja kaum naga, Zirnitra, Rahwan menemui ajal. Riwayat Kerajaan Arengka berakhir tidak lama setelahnya, setelah kehilangan pemimpin besarnya.
Keruntuhan Kerajaan Arengka mengakhiri Era Negeri-Negeri Kuno Manusia. Tidak lama setelah itu, sebuah negeri kaum frameless bernama Edenion berdiri, menempati bekas wilayah Kerajaan Arengka di daerah timur Tanah Utama Vandaria.
Era Kekuasaan Frameless
Era ini dimulai sekitar 3000 tahun sebelum penanggalan IV, dengan berdirinya negeri kaum frameless bernama Edenion. Pada era ini, dapat dikatakan secara garis besar bahwa kaum frameless berkuasa dan kaum manusia tertindas. Era ini menimbulkan sebuah tanda tanya bagi para ahli sejarah modern, karena kaumframeless (yang sebelumnya tidak pernah membangun peradaban sama sekali) tiba-tiba mendirikan sebuah negeri/imperium yang sangat berkuasa.
Era Kekuasaan Frameless
Negeri Edenion didirikan dan dipimpin oleh seorang frameless wanita bernama Seraph. Sang pemimpin menjalani kehidupan abadi, dan terus menduduki jabatannya hingga akhir riwayat negerinya. Di era ini, Negeri Edenion membuat perubahan besar di Tanah Utama Vandaria: menindas kaum manusia dan menghambat perkembangan mereka. Yang menjadi alasan dari hal itu adalah sepak terjang Kerajaan Arengka; Seraph menganggap bahwa kaum manusia berbahaya dan merusak, dan Raja Rahwan adalah contoh nyatanya.
Negeri-negeri manusia mencoba melawan, tetapi Negeri Edenion terlalu kuat, terutama ditunjang oleh kemampuan magis kaum frameless. Negeri Divinia mencoba bertahan, tetapi akhirnya runtuh juga. Negeri Isfaris memberi perlawanan keras pada pasukan Edenion yang menyerbu; kemampuan aneh orang-orang Isfaris untuk mematahkan ilmu sihir sempat membuat musuh mereka sangat kerepotan. Pada akhirnya pertahanan mereka tertembus juga, dan jadilah mereka salah satu jajahan sang imperium kaum frameless. Setelah seluruh negeri dan bangsa tunduk, dikuasailah Tanah Utama Vandaria oleh Negeri Edenion.
Hingga berabad-abad kemudian, tak ada lagi musuh berarti yang ditemui Negeri Edenion. Di saat yang seolah tanpa harapan bagi kaum manusia, ras Khor bangkit dan menyusun kekuatan. Imperium Para Pengendara Kuda berdiri di daerah selatan Tanah Utama Vandaria, mengobarkan permusuhan besar terhadap Negeri Edenion. Para frameless dari negeri itu tidak menyangka bahwa sebuah kaum liar pengendara kuda dapat memberi tekanan hebat.
Imperium Para Pengendara Kuda mendesak, mencaplok wilayah kekuasaan Negeri Edenion sedikit demi sedikit, membebaskan kaum manusia yang terjajah. Dukungan mengalir dari bangsa-bangsa yang dibebaskan dari tirani Negeri Edenion, memperkuat negeri ras Khor tersebut. Negeri Edenion kewalahan meladeni kegigihan para pejuang berkuda yang menjadi musuh mereka; pasukan mereka yang bersenjata lengkap dan terorganisir rapi seolah lumpuh, dan kekuatan magis mereka yang sangat hebat seolah tidak berarti. Akhirnya setengah dari Tanah Utama Vandaria berhasil direbut oleh Imperium Para Pengendara Kuda.
Negeri Edenion tidak mau menyerah kalah. Merasa sulit untuk menang secara frontal, Negeri Edenion akhirnya menggunakan cara-cara terselubung untuk mengalahkan musuhnya. Cara-cara yang tak tercatat di sejarah itu melemahkan Imperium Para Pengendara Kuda. Kekuatan militer mereka terus mengalami penurunan, hingga akhirnya riwayat mereka berakhir. Negeri Edenion pun kembali menjadi penguasa tunggal di Tanah Utama Vandaria.
Kekuasaan Negeri Edenion tak tergoyahkan hingga berabad-abad kemudian, ketika seorang frameless tak dikenal mendirikan Negeri Nirvana di daerah utara Tanah Utama Vandaria. Frameless pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Raja Tunggal, dan berikrar menjadi musuh abadi Negeri Edenion. Puluhan tahun dihabiskan Raja Tunggal untuk membesarkan negerinya dan menarik dukungan-dukungan.
Takdir berpihak pada kesuksesan Raja Tunggal. Tidak ada saat yang lebih baik untuk mengumpulkan kawan dan sekutu, karena saat ini bangsa-bangsa terjajah di Tanah Utama Vandaria mulai bangkit. Di daerah selatan Tanah Utama Vandaria, Persekutuan Merah Hitam dibentuk oleh ras Khor dan juga kaum frameless yang jengah terhadap Negeri Edenion. Di daerah barat, kaum kesatria dari ras Rimen bersatu mendirikan Kerajaan Blackmoon. Di daerah tenggara, Kerajaan Ardelkay dari ras Ameris membangun kekuatan militer hingga menjadi disegani.
Persekutuan Merah Hitam, Kerajaan Blackmoon, dan Kerajaan Ardelkay setuju untuk berkawan dengan Negeri Nirvana. Raja Tunggal berperang, membebaskan negeri-negeri kecil dari jajahan Negeri Edenion, lalu menarik mereka sebagai sekutu. Seiring makin gencarnya peperangan di antara Negeri Nirvana dan Negeri Edenion, wilayah kekuasaan Negeri Edenion terus mengecil dan mengecil. Berkat kegigihan dan strategi gemilang, akhirnya Negeri Edenion dapat dipaksa bertahan penuh. Negeri Edenion menjaga ketat pusat kekuasaannya di daerah timur Tanah Utama Vandaria, didukung oleh Negeri Jade yang menjadi bawahannya.
Peperangan mendingin beberapa saat, lalu memanas lagi. Raja Tunggal merasa tidak bisa bersabar lagi, lalu memutuskan untuk segera mengakhiri riwayat musuhnya. Bersama seluruh sekutu-sekutunya, Negeri Nirvana menggempur habis-habisan Negeri Jade. Negeri Isfaris ikut bergabung. Para prajurit gagah perkasa dari Negeri Nirvana, para kesatria dari Kerajaan Blackmoon, para pejuang pemberani dari Persekutuan Merah Hitam, para jawara bertarung dan bela diri dari Kerajaan Ardelkay, para pematah sihir dari Negeri Isfaris, dan lain-lain; semuanya menyatukan kekuatan untuk menuntaskan peperangan.
Negeri Jade memberikan perlawanan keras, dengan pasukan mereka yang tangguh dan kemampuan sihir mereka yang tingkat tinggi. Runtuhnya Negeri Jade sangat berdampak pada kekuatan militer Negeri Edenion secara keseluruhan. Raja Tunggal dan sekutu-sekutunya tidak memberi ampun; mereka terus menyerbu wilayah Negeri Edenion. Pada akhirnya, pasukan sang raja berbaris di depan ibukota Negeri Edenion, Kota Edenia. Pertempuran terakhir pun dilangsungkan. Sebagai pemungkas adalah duel di antara Raja Tunggal dan Seraph. Duel sengit itu akhirnya dimenangkan oleh sang raja Negeri Nirvana. Negeri Edenion pun musnah sudah, setelah mencatatkan dirinya di sejarah Vandaria selama lebih dari 3000 tahun.
Dengan berakhirnya salah satu peperangan terdahsyat di sepanjang sejarah Vandaria, Raja Tunggal mengikrarkan dimulainya sebuah era baru.
Era Persamaan Derajat Manusia-Frameless
Era ini dimulai bersamaan dengan penanggalan IV yang diciptakan oleh Raja Tunggal, tak lama setelah Negeri Edenion runtuh. Raja Tunggal menetapkan bahwa di era ini, kaum manusia dan kaum frameless adalah sederajat. Kaum manusia di seluruh penjuru Vandaria pun bersorak sorai dan bergembira.
Era Persamaan Derajat Manusia-Frameless
Raja Tunggal membebaskan kaum manusia di seluruh Vandaria untuk menjalani kehidupan tanpa tekanan. Perubahan pun mulai tampak, sedikit demi sedikit. Bangsa-bangsa dan negeri-negeri mulai beraktivitas dengan bebas dan bersemangat. Negeri-negeri baru bermunculan, dan negeri-negeri yang telah eksis pun semakin melebarkan sayap-sayap mereka. Vandaria mulai menjadi ramai kembali sebagaimana seharusnya.
Di daerah barat Tanah Utama Vandaria, kaum frameless menetap dan membangun Kerajaan Uthe. Di daerah selatan, Persekutuan Merah Hitam dibubarkan, karena peperangan besar telah usai. Tak lama kemudian, Republik Teraniya dibentuk, oleh negeri-negeri kecil yang pernah menjadi bagian Persekutuan Merah Hitam. Sejarah mencatat negeri ini sebagai republik pertama di Vandaria. Menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan derajat, Republik Teraniya menjadi rumah di mana manusia, frameless, dan separuh frameless dapat bercampur-baur dengan damai.
Sementara itu, Raja Tunggal memindahkan ibukota Negeri Nirvana ke Kota Edenia. Ia juga menciptakan dan menyebarkan sebuah religi baru bernama Vhranas, yang mengajarkan perdamaian dan persahabatan di antara manusia dan frameless. Negeri Bedina didirikannya di bekas wilayah Negeri Jade, untuk menjadi pusat perkembangan Vhranas dan ilmu pengetahuan.
Pada suatu ketika, Raja Tunggal meninggalkan negerinya demi suatu urusan penting. Bertahun-tahun lewat, dan ia kembali bersama enam orang framelessberilmu tinggi yang menjadi suksesornya: Vurai Hagel, Bismark Meredith, Raijin Rucion, Fuujin Zatoist, Terrato Willhelmer, dan Tyranos Eriskagel. Sang raja mengumumkan bahwa keenam suksesornya itu akan membantunya dalam memimpin Negeri Nirvana dan membawa kebaikan bagi Vandaria.
Kehidupan di atas Vandaria terus berlanjut. Para peneliti ilmu sihir di Negeri Bedina berhasil menemukan sesuatu yang akan mendatangkan perubahan besar: Rune. Dengan hasil temuan ini, ilmu sihir dapat diterapkan dengan lebih mudah dan lebih murah, terutama bagi kaum manusia. Rune pun segera menyebar ke seluruh negeri di Tanah Utama Vandaria, walau belum gencar.
Sekitar satu abad setelahnya, Vandaria diguncang oleh suatu bencana yang sangat tidak natural. Makhluk-makhluk mengerikan dari Alam Kegelapan mendatangi berbagai tempat di Vandaria, untuk membuat kekacauan dan kerusakan. Aliansi Vandaria dibentuk oleh para pemimpin negeri-negeri di Tanah Utama Vandaria, untuk mencari dan mengatasi sumber dari invasi itu. Diketahui bahwa Negeri Pandora—yang terletak di Benua Acro’vel di utara Tanah Utama—adalah dalangnya; lebih tepatnya, seorang frameless berilmu tinggi dari negeri itu yang bernama Chestea. Dengan bantuan saudara kandung Chestea bernama Adelva—yang juga berilmu sihir tingkat tinggi, Aliansi Vandaria berhasil menghentikan sepak terjang sang Penyihir Agung dan mengakhiri invasi makhluk-makhluk kegelapan.
Akhir riwayat Chestea sang Penyihir Agung dari Negeri Pandora tidak tercatat di sejarah. Berkebalikan dengan itu, nasib sang saudara kandung mengharum. Atas jasanya membantu Aliansi Vandaria, Adelva mendapat kehormatan dari Raja Tunggal untuk menjadi suksesor ketujuhnya. Ia kemudian diserahi tanggung jawab untuk memimpin Negeri Pandora.
Beberapa tahun setelahnya, sebuah peristiwa yang sangat penting terjadi di Tanah Utama Vandaria: produksi besar-besaran dan penyebarluasan Rune oleh Negeri Bedina. Hal ini membawa perubahan besar, karena kaum manusia dapat mengejar ketertinggalan dari kaum frameless di bidang sihir. Rune mulai digunakan dan merasuk ke berbagai bidang kehidupan, mulai dari ekonomi hingga militer.
Peristiwa penting terjadi lagi di Tanah Utama Vandaria. Raja Tunggal mendatangi daerah utara Tanah Utama Vandaria, lalu membangun sebuah menara yang sangat spektakuler, bernama Menara Ketakterbatasan. Seluruh dunia terkagum-kagum, karena sang raja seorang diri membangunnya, dengan mengerahkan kesaktian tingkat tinggi. Setelahnya, Raja Tunggal mengundurkan diri dari pemerintahan Negeri Nirvana, dan berdiam di menara itu. Tyranos bertugas mengisi jabatan kepemimpinan Nirvana, dengan dibantu kelima suksesor Raja Tunggal yang lain.
Masa-masa kedamaian di Vandaria berakhir, dan digantikan dengan peperangan yang seolah tak berkesudahan. Semua ini dimulai oleh Kerajaan Blackmoon, yang mengadakan invasi untuk menguasai seluruh belahan barat Tanah Utama Vandaria. Akhirnya Kerajaan Blackmoon berhasil; tetapi sebagai gantinya, perang saudara mengacaukannya. Kerajaan Blackmoon pun runtuh, dan kemudian diteruskan oleh Kerajaan Meridiz yang merupakan salah satu pecahannya. Kerajaan Meridiz memiliki hasrat penguasaan yang sama hebatnya dengan Kerajaan Blackmoon.
Di belahan timur Tanah Utama Vandaria, berdiri sebuah negeri bernama Imperium Amerisia, yang akan mengikuti jejak Kerajaan Blackmoon. Sejak awal berdirinya, imperium ini memiliki target menjadi penguasa tunggal di seluruh Vandaria. “Seluruh Vandaria harus bertekuk lutut di hadapan ras Ameris yang bersatu!” adalah tekad kaisar pertamanya.
Tanah Utama Vandaria segera menjadi benar-benar panas, akibat perebutan kekuasaan yang tak terkendali. Negeri Nirvana terjebak di antara agresi Kerajaan Meridiz di barat dan Imperium Amerisia di timur. Sebagian wilayah Negeri Nirvana lepas dan dicaplok dua kekuatan besar itu. Raja Tunggal keluar dari Menara Ketakterbatasan, dan segera merasa kecewa melihat kondisi Tanah Utama yang sama sekali tidak damai. Ia menghimbau agar peperangan dihentikan. Sang raja juga memerintahkan penghentian produksi dan penggunaan Rune di Tanah Utama Vandaria.
Situasi sempat mendingin, tetapi segera memanas lagi setelah Raja Tunggal kembali ke menaranya. Imperium Amerisia yang sangat haus kekuasaan bahkan mengadakan ekspansi ke luar Tanah Utama Vandaria. Kerajaan Meridiz tidak menghentikan laju agresinya. Negeri Isfaris pun akhirnya ikut bergabung di kancah konflik, dan mulai mengerahkan pasukannya. Tiga kekuatan besar membuat Vandaria terombang-ambing dalam ketakpastian; Negeri Nirvana terpaksa bertahan dengan segala cara. Kembali Raja Tunggal keluar dari Menara Ketakterbatasan dan mencari tahu situasi di Vandaria. Kali ini sang raja tak bisa lagi mempertahankan kesabarannya, melihat kaum manusia berbuat sesukanya hingga melewati batas.
Bencana Grand Ark memporak-porandakan Vandaria, yang menyerupai apa yang diciptakan Penyihir Agung Chastea, tetapi lebih dahsyat. Raja Tunggal mendalangi bencana itu, sebagai hukuman bagi kaum manusia. Negeri-negeri di Vandaria terguncang, dan pemerintahan-pemerintahan mereka lumpuh. Peperangan memang akhirnya terhenti, tetapi begitu pula jalannya kehidupan.
Selama beberapa lama, kaum manusia tidak lagi menimbulkan huru-hara di Vandaria. Tetapi pada akhirnya mereka kembali mengobarkan konflik dan peperangan. Kerajaan Barzha berdiri di Tanah Utama Vandaria, dan bermaksud menjadi penguasa mutlak. Dan seperti yang terjadi sebelumnya, Raja Tunggal kembali menggunakan Grand Ark untuk menghentikan total segala konflik. Bangsa-bangsa dan negeri-negeri di Vandaria kembali menerima kesengsaraan akibat bencana itu.
Setelah mengeluarkan Grand Ark keduanya, Raja Tunggal mengumumkan bahwa ia mengambil peran sebagai penguasa mutlak di Vandaria. “Siapapun yang berani menentang atau mengobarkan konflik, akan dihancurkan,” ancam sang raja sambil bersemayam di Menara Ketakterbatasan. Seluruh bangsa di Vandaria menjadi hidup dalam kesengsaraan dan ketakutan. Raja Tunggal berubah menjadi sosok yang sangat dibenci, dan mulai ditentang dengan gencar. Penentang terhebat adalah sebuah organisasi bernama Persekutuan Takdir, yang diisi oleh berbagai elemen di Vandaria.
Pertempuran di antara Persekutuan Takdir dan pihak Raja Tunggal menjadi penutup dari era ini. Raja Tunggal berhasil dikalahkan dan tiraninya dihentikan. Sebuah Era baru dimulai.
Era Kekuasaan Manusia
Era ini dimulai dengan berakhirnya penanggalan IV pada tahun ke 999-nya, tidak lama setelah Raja Tunggal (yang berubah dari pemimpin yang adil menjadi tiran yang kejam) digulingkan. Era ini dapat dikatakan sebagai kebalikan dari Era Kekuasaan Frameless. Di era ini, kaum manusia berkuasa dan kaum framelessterpinggirkan.
Era Kekuasaan Manusia
referensi: www.vandaria.com