Wednesday, 9 January 2013

Softskill 3

Sejarah Tanah abang Dulu
Jika kita mendengar kata “Tanah Abang” pasti yg terlintas adalah pusat grosir yang besar dan terkenal di Indonesia bahkan dunia. Disana banyak kita lihat orang yg berbelanja pakaian dengan jumlah besar yang kemungkinan akan dijual kembali seusai berbelanja di sana..
Terkenalnya Pasar Tanah Abang tidak hanya di Jakarta, tetapi juga luar kota Jakarta, Luar Pulau Jawa bahkan luar negeri mengenalnya sebagai pusat grosir textile & pakaian di jaman dahulu sampai sekarang. Pasar Tanah Abang dikenal sebagai pasar modern perdagangan tekstil yang paling besar di Indonesia
Sebelum menjadi Pasar Grosir Tanah Abang yang modern, nama Tanah Abang mulai disebut pada abad ke 17, yaitu pada waktu kota Batavia di serang oleh tentara mataram, tahun 1628 tentara matarammengepung Batavia dari seluruh penjuru dan menggunakan Tanah Abangsebagai pangkalan, yang merupakan tanah terbukti dan di sekitarnyabanyak di genangan rawa. Dari tanahnya merah atau Abang dalam bahasa Jawa, maka lahirlah nama Tanah Abang yang berarti Tanah Merah.
Wilayah Tanah Abang pada waktu itu merupakan daerah perkebunan teh,kacang, jahe, melati, sirih, dan lain-lain, yang sampai saat inidijadikan nama suatu pemukiman di Jakarta Pusat.

Pada tanggal 30 Agustus 1735, seorang belanda yang kaya raya bernamaJustinus Vinck mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patrammembangun pasar. Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen (dulu bernama Weltervreden), dalam surat izin tersebut Pasar Weltervreden hari pasarnya adalah, hari sabtu . Pasar Senen khususnya menjual sayur-mayur dan pasar Tanah Abang menjual texstil serta klontong.

Pada 1740, setelah 5 tahun berdirinya pasarTanahAbang, pasar itu terbakar seiring dengan pembantaian orang-orang Cina. Pasar kembali dibangun

pada 1881. Saat itu, hari pasar yang semula Sabtu ditambah menjadi Rabu sehingga buka dua kali seminggu. Perbaikan terus dilakukan. Pada 1926, bangunan pasar menjadi tiga los panjang dengan dinding bata dan beratap genteng.
Setelah terjadi kebakaran pada tahun 2003, hampir seluruh kios-kios di pasar Tanah-abang hangus terbakar. Sisa bangunan yang masih berdiri tinggal Blok B, C dan D, sedangkan blok A sudah tidak layak pakai lagi langsung dirobohkan. Kemudian setahun kemudian menyusul Blok B, C, dan D yang pondasinya juga sudah tidak kuat lagi juga di robohkan. Ditempat inilah mulai didirikan Blok A yang selesai pada tahun 2005, dan Blok B yang selesai akhir tahun ini 2010. Pasar Blok A dan B ini sudah merupakan pasar modern yang menyerupai mal mal lain, full AC, parkir luas dan gedung bertingkat tinggi  dengan mengedepankan faktor kenyamanan dan keamanan.

Tahun 2002, terdapat 7.546 buah tempat usaha dengan jumlah pedagang 4.648 orang. Menempati areal 82.386,5 meter persegi, bangunan Pasar Tanah Abang dibagi enam blokA-F