Thursday, 13 June 2013

TUGAS 3


ALAT PERTANIAN TRADISIONAL*
Lesung Panjang milik Bangsawan
Bercocok tanam dan melaut adalah dua sisi kehidupan suku-suku di Indonesia yang sudah ada sejak jaman dulu. Kondisi geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan dan juga tanah yang subur menjadikan kedua kegiatan tersebut sangat lekat dengan sejarah bangsa Indonesia. Beberapa koleksi alat-alat pertanian ditampilkan di Museum La Galigo di Makasar dari alat baja tradisional yang ditarik Kerbau atau Sapi hinga alat tradisional untuk menumbuk padi menjadi beras. Suku-suku di Indonesia juga mengenal penanggalan dalam menentukan kapan saat bercocok tanam dimulai yang pada mendasarkan pada perhitungan astronomi yaitu dengan melihat arah dan posisi bintang di langit. Salah satu rasi bintang yang digunakan sebagai saat musim tanam adalah rasi bintang 'weluku'.
Alat Bajak Tradisional
Selain itu khusus untuk masyarakat petani Sulawesi Selatan juga percaya akan adanya hari-hari baik untuk mulai bercocok tanam seperti kapan menyediakan bibit, turun ke sawah, dan kapan memulai panen. Kepercayaan yang hidup di suku Bugis Makasar terhimpun dalam naskah di daun lontar 'Kutika' dan 'Meong Paloe' yang menceritakan Dewi Padi Sang Hyang Sri atau 'Sangesari' yang dikawal oleh seekor Kucing Belang dalam mengembara. Penghormatan terhadap Dewi Padi dilakukan pada upacara 'Madoja Bine' atau 'Mappatinro Bine' yaitu upacara menyapkan benih yang akan disemai ke sawah.

3. ANI-ANI / KETAM
Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi. Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda dengan penggunaan sebuah  arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
4. ARIT / SABIT
Arit adalah alat pertanian untuk memotong padi di sawah dan merupakan alat pertanian yang penting bagi petani. Terbuat dari besi bertangkai, dibuat sedemikian rupa agar mudah dipakai. Matanya membentuk bulan sabit, karena itu disebut sabit. Dahulu sebagian besar arit merupakan hasil industri rumah tangga. Arit dibuat dan besi atau baja bekas yang ditempa secara tradisional menjadi berbentuk bulan sabit, lalu diberi gagang dari kayu. Arit bagi petani merupakan alat serbaguna, untuk memotong rumput makanan ternak dan membersihkan ladang, digunakan untuk mengiris manggar kelapa atau enau yang akan disadap niranya. Juga banyak digunakan untuk menuai padi karena dianggap lebih efektif dari pada ani-ani.
Jenis dan ragam arit juga banyak, tergantung kebutuhan dalam menggunakannya, mulai dari yang kecil hingga yang besar, Seperti Arit Pengaritan rumput, pengaritan padi yang matanya bergerigi, hingga arit penyalah dan caluk yang ukurannya lebih besar yang digunakan untuk memotong dahan yang keras dan lebih besar.