Saturday, 8 September 2012

Yellow Ribbon (based on true story) [inspiring]


Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White-Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya. 

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug. Dia menikmati semua.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal dan ia mulai kekurangan uang. Lalu ia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara. Dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis : 

“Sayang, engkau tidak perlu menuggu aku … 
Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan ? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota.

Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah mengganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.”

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima suarat balasan dari istrinya. Dia tidak tahu apakah istrinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?

Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanyadan mereka meminta kepada supir bis itu, “Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan. Kita mesti lihat apa yang terjadi.”

Hatinya berdebar –debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohon itu. 

Air mata menetes di matanya. Dia tidak melihat sehelai pita kuning. Tidak ada sehelai pita kuning. Tidak ada sehelai. Melainkan ada ratusan helai pita-pita kuning bergantungan di pohon beringin itu.Seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning.

Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini.

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu. “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree”, dan ketika album ini diliris pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973.

logic thinker [humor]


Pada suatu hari di suatu bar, masuklah seorang berpakaian perlente (sebut saja Bapak X) dan minum di bar tersebut.

Sang bartender melihat manusia keren tersebut tertarik, lalu membuka komunikasi sbb…

Bartender: Apa Pekerjaan Bapak?

Lalu Bapak X itu jawab: “Ooooo saya adalah seorang LogicThinker”.

Si bartender bingung dan nanya: “Apa itu pekerjaan logic thinker?”

Bapak X menjawab: Wah susah menerangkannya, soalnya memang bukan pekerjaan yang lazim, tapi saya akan kasih anda contoh saja, ok?

Bartender: OK!

Bapak X: Begini, pertama-tama saya bertanya dulu, Apakah anda punya akuarium?

Bartender: O ya saya punya akuarium buesuaaarrr di rumah.

Bapak X: Nah kalo anda punya akuarium, logisnya anda punya ikan.

Bartender: O ya saya punya ikan berbagai jenis.

Bapak X: Nah kalo anda punya ikan, anda pasti sayang binatang.

Bartender: Oya betul sekali saya sangat sayang pada binatang.

Bapak X: Kalo anda sayang binatang, apalagi pada anak anda! Anda pasti sangat menyayangi anak anda.

Bartender: Betul sekali (kegirangan) saya mencintai anak saya lebih dari ikan.

Bapak X: Nah logisnya, jika punya anak, pasti punya istri.

Bartender: Anda kok tahu? saya memang punya istri cantik jelita.

Bapak X: Tentu saja saya tahu karena itu semua hanya logis saja. Nah sekarang pertanyaan terakhir, jika anda punya istri dan anak,
berarti anda tidak impoten! Betul?

Bartender: 100% betul saya tidak impoten.

Bapak X: Nah begitulah kira-kira logic thinker itu.

Bartender: Ooo begitu tho? saya ngerti sekarang (sambil takjub).

Lalu setelah tamu itu pergi, datanglah Teman si bartender dan bertanya:

Teman: eh, kamu tadi kok asyik sekali omong apa?

Bartender: Ooo tadi saya membahas profesi Logic Thinker.

Teman: Apa itu Logic Thinker?

Bartender: Begini lho saya terangkan (lagaknya kumat).

Pertama-tama saya tanya dahulu, Kamu punya akuarium ndak?

Teman: Ndak punya tuh?

Bartender: (berseru dgn keras dan pasti) BERARTI ANDA IMPOTEN!!!

dua kodok [inspiring]


Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. 

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja.

Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.

Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakanbibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.

Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.

Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?

Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.

Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnyabangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh

harga diri [inspiring]


Pada suatu seminar, banyak orang yang dtng mngkt seminar itu... mereka datang untuk mendapatkan sesuatu lah (bs motivasi bs informasi). ada seorang pembicara, pembicara itu memulai membuka seminarnya. pas dia sedang ngomong tiba" dy mskin tgan kananny ke saku dompet. si pembicara ini mengambil uang Rp 100.000. para orang-orang yg dateng ke seminar itupun bingung. akhirnya si pembicara mengangkat tinggi-tinggi uang itu dan bertanya "siapa yang mau uang ini?"... hampir semua peserta mengangkat tangannya... lalu si pembicara itu menaruh uang Rp 100.000 it ke lantai lalu di injak" lah uang itu... lalu ia bertanya lagi ke peserta "apakah kalian masih menginginkan uang ini walau sudah kotor?"... hampir semua peserta mengangkat tanganny lagi.... lalu si pembicara itu meremas-remas uang itu hingga sangat lecek dan di injak-injak lagi oleh dia dan di buangny ke tempat sampah... ia pun bertanya untuk ketiga kalinya "adakah yang masih menginginkan uang itu?".... mereka pun tetap menginginkan uang itu....





uang di cerita di atas dianggap sebagai harga diri... walaupun harga diri kita diinjak-injak dan di leceh kan, nilai dari harga diri kita tetap sama, jadi kita tidak boleh merasa rendah diri karena banyak orang yang membutuhkan kita

10 kesalahan sains yang di ajarkan di sekolah


 1. Water IS blue, not just because of the sky(Air bewarna biru tidak dikarenakan hanya refleksi dari langit)

Banyak yang percaya bahwa danau dan laut berwarna biru “Hanya” karena mereka merefleksikan langit biru. Sebenarnya air tampak biru karena mereka benar-benar biru. Molekul air menyerap cahaya, dan mereka menyerap frekuensi warna merah lebih banyak dibandingkan frekuensi biru, sehingga frekuensi biru tampak dipermukaan. Efek nya kecil, jadi warna biru menjadi terlihat lebih jelas saat mengamati lapisan air yang cukup padat atau dalam. Di air asin atau mata air mineral, warna dari peluruhan mineral dapat terlihat.

Perefleksian warna langit juga memberikan peran untuk warna biru lautan, tetapi hanya saat permukaan air yang sangat tenang dan hanya saat air diamati dengan kesudutan yang kecil sekitar 10 derajat.



2. Electricity does NOT travel at the speed of light (Electrik/listrik tidak bergerak pada kecepatan cahaya)

Banyak buku pelajaran mengklaim bahwa electricity (elektron) berjalan melalui arus kabel pada kecepatan cahaya. Faktanya adalah, energi dari elektriklah yang mengalir secara cepat (yang tetap lebih lambat dari kecepatan cahaya). Elektron, yang mempunyai massa, dapat bergerak pada kecepatan cahaya dengan menggunakan teori relativitas. Kecepatan dari muatan listrik dalam arus elektrik sangat lambat, sekitar beberapa centimeter per jam. Di tempat dimana arus elektrik dapat terlihat, seperti di dalam electrophoresis, pergerakan lambat dari pembawa muatan dapat dilihat langsung.


3. Seasons are NOT the same length(Musim dianggap mempunyai periode waktu yang sama)

Dikarenakan bumi bergerak cepat di orbitnya saat mendekati matahari, musim panas di bagian selatan bumi/musim dingin di bagian utara bumi adalah musim terpendek waktunya, dengan musim panas di utara atau musim dingin di selatan terlama. Tetapi, perbedaannya hanya terasa beberapa hari saja, sementara di Mars dengan orbitnya yang eksentric, perbedaannya terasa besar



4. You WON’T get a cold just from low temperature(Kau tidak akan mendapatkan Flu hanya karena udara dingin)

Telah menjadi miskonsepsi yang meluas di publik bahwa flu biasa dapat disebabkan oleh cuaca dingin. Realitasnya, flu biasa disebabkan oleh virus dan tidak ada hubungannya dengan temperatur yang rendah/dingin.


5. Saturn is NOT the only planet with rings(Saturnus bukan satu-satunya planet yang mempunyai cincin)

Jupiter, Uranus, dan Neptunus juga mempunyai cincin di sekitarnya, meski cincin yang berada di Saturnus adalah yang paling jelas dan mudah dilihat.


6. Meteors are NOT hot when they land on Earth(Meteor tidak panas ketika mendarat di bumi)

Saat meteor mendarat di bumi, biasanya meteor tersebut tidak panas seperti kebanyakan meteor di film-film Hollywood. Biasanya hanya hangat. Kecepatan meteor cukup untuk melumerkan permukaan terluarnya, tetapi material yang lumer dengan cepat terpisah, dan interior dari meteor tidak mempunyai waktu untuk memanas karena batu merupakan konduktor panas yang buruk.


7. Clouds do NOT form because of the air’s temperature(Awan tidak terbentuk karena pengaruh temperatur udara

Merupakan pengetahuan yang salah bahwa awan terbentuk karena udara dingin “menampung” lebih sedikit uap air dari udara hangat. Udara tidak mempunyai kapasitas untuk menampung uap air. Hanya temperatur dari air sendiri (dan sekitarnya) yang menyebabkan kelembapan, proses kondensasi, dan kemudian pembentukan awan.


8. People DID know earth was not flat before Columbus(Orang-orang sudah tahu bumi itu tidak datar sebelum Columbus)

Beberapa percaya bahwa Christopher Columbus mempunyai kesusahan dalam menerima dukungan karena orang-orang eropa percaya bahwa bumi itu datar. Faktanya, para pelaut dan navigator pada saat itu tahu bahwa bumi itu bulat, tetapi (pengetahuan benar) tidak setuju dengan estimasi dari Columbus mengenai jarak ke India. Jika Amerika tidak ada, dan Columbus meneruskan perjalannya ke India yang sebenarnya, dia tidak akan dapat bertahan lama untuk mencapainya.


9. The Great Wall of China is NOT particularly visible from space(Tembok Besar China tidak terlihat dari ruang angkasa)

Pada saat di orbit yang rendah, Tembok Besar China dapat dilihat dari luar angkasa tetapi tidak seunik dari yang digembor-gemborkan. Dari orbit bumi yang rendah, banyak objek artifisial dapat terlihat di bumi, tidak hanya Tembok Besar China. Jalan raya, kapal di lautan, bendungan, rel kereta api, kota, persawahan, dan beberapa gedung.Seperti yang telah diklaim bahwa Tembok Besar China adalah objek buatan manusia yang terlihat di Bulan, Astronot Apollo telah melaporkan bahwa mereka tidak melihat objek buatan manusia apapun dari bulan.


10. There is NO “dark side” of the Moon(Tidak ada sisi gelap (yang selalu gelap) dari bulan)

Bulan dalam orbit sinkronis (synchronous orbit), ini berarti, bulan menmbutuhkan waktu yang tepat sama untuk berotasi satu kali terhadap sumbunya dengan rotasi terhadap bumi. Jadi bulan mempunyai sisi jauh/belakang/gelap/luar, karena selalu memberikan bagian permukaan yang sama ke bumi ketika berotasi. Saat bulan diperkirakan berada di antara Matahari dan Bumi, itu dalah waktu “siang” di bagian sisi jauh/luar/belakang bulan dan waktu malam untuk sisi bagian yang menghadap ke bumi. Saat Bumi di antara matahari dan Bulan, bagian yang jauh mengalami waktu “malam” dan “waktu siang” untuk bagian yang menghadap bumi.

bad english [humor]


A few years ago, Prime Minister Mori was given some Basic English conversation training before he visits Washington and meets president Bill Clinton...

The instructor told Mori Prime Minister, when you shake hand with President Clinton, please say 'how are you'.Then Mr. Clinton should say, 'I am fine, and you?' Now, you should say 'me too'. Afterwards we, translators, will do the work for you.'

It looks quite simple, but the truth is...

When Mori met Clinton , he mistakenly said 'who are you?' (Instead of 'How are you?'.)

Mr. Clinton was a bit shocked but still managed to react with humor:'Well, I'm Hillary's husband, ha-ha...'

Then Mori replied 'me too, ha-ha.. .'.

Then there was a long silence in the meeting room...

"ayah, kembalikan tangan Dita" [inspiring]


Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf




Buat semua yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua.... Ingatlah.... semarah apapun, janganlah kita bertindak berlebihan... Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.

Eric [inspiring]


Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,memberinya nama Eric.

Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja.


Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya punmelahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.


Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalumenuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yangsedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.


Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubahsedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagiyang mengingatnya.


Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu sepertisebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadar ibetapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintaskembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric. Soreitu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Braddengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”


“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan halyang telah saya lakukan dulu.” aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah sayatinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric…


Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenalipotongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakalaia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.


“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenaldengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”

Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega,saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulanyang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulissetiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”


Saya pun membaca tulisan di kertas itu…


“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”


Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan…katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”


Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.


“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Erictelah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.”

burung merpati [inspiring]


Seorang pria paruh baya sedang duduk di bangku halaman rumah bersama putranya yang telah dewasa. Lalu seekor burung merpati hinggap di dekat bangku mereka.

"Apa itu?" tanya pria tersebut pada sang anak. "Merpati", jawab sang anak yang sedang membaca surat kabar, singkat.

Lalu seekor merpati lain hinggap di dekat mereka.

"Apa itu?" pria tersebut bertanya lagi. "Itu merpati, ayah...!" jawab sang anak sambil memandang ayahnya, seolah tak percaya ayahnya bertanya hal seperti itu.

Dan seekor merpati lagi hinggap.

"Apa itu?" kembali pria tersebut bertanya. "Ayah! Apa sebenarnya maksud ayah? Sudah jelas itu burung merpati, siapapun tahu, termasuk ayah juga! Apakah ayah hendak membuatku kesal???" sang anak mulai hilang kesabaran.

Pria itu lalu berdiri dan beranjak pergi. "Mau kemana?" tanya sang anak. Pria itu hanya memberi isyarat bahwa ia akan segera kembali. Ia lalu masuk ke rumah, lalu tak lama kemudian keluar dengan membawa sebuah jurnal dan kembali duduk di bangku tersebut. Ia membuka sebuah halaman pada jurnal tersebut dan menunjukkannya pada sang anak, memintanya untuk membaca tulisan pada halaman tersebut. Di sudut atas halaman tersebut tertanda tanggal hari itu 25 tahun silam.

"Hari ini aku menemani putraku yang berusia 2 tahun bermain di halaman. Suatu ketika seekor merpati hinggap. Ia bertanya "Apa itu, ayah?". Dan kujawab "Itu burung merpati, nak." Lalu merpati lain hinggap, ia kembali bertanya, "Apa itu, ayah?". Dan aku kembali menjawab "Itu juga burung merpati, nak..." Hari itu ada sekitar 38 merpati yang hinggap, dan ia terus bertanya "Apa itu, ayah?", dan aku menjawab seluruhnya, 38 kali, sama seperti saat aku menjawab pertanyaannya yang pertama. Tanpa merasakan sedikitpun kekesalan, malah aku sangat bahagia menjawab pertanyaan-pertanyaannya."

tempayan retak [inspiring]


Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar. Masing-masing tergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawanya menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak. Tempayan yang tidak retak selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya. Tapi tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun, si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."

"Kenapa?" tanya si tukang air. "Kenapa kamu merasa malu?"

"Saya hanya mampu selama dua tahun membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya. Retakan itu membuat air menetes di sepanjang jalan menuju rumah majikan kita."

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya dia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."

Benar juga. Ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan. Pemandangan itu membuat hatinya sedikit terhibur. Namun di akhir perjalanan, ia kembali bersedih karena separo air yang dibawanya telah bocor. Kembali ia bersedih dan meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu. Setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu dengan keadaanmu, majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang ini."

  Jadi dari cerita diatas kita dapat mengambil kesimpulan seperti ini : Masing-masing dari kita memiliki kekurangan. Tak sempurna. Kita semua adalah tempayan retak. Namun, jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias mejaNya. Di mata Tuhan yang Maha Bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan khawatir akan kekurangan anda. Kenalilah kelemahan anda dan anda pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

pohon [inspiring]


Berikut adalah semua cerita renungan yang saya dapat dari teman saya Cerita ini benar benar telah mengubah perilaku saya karena cerita ini memiliki makna yang sangat dalam Selamat membaca...

Alkisah,ada sebuah pohon apel yang besar. Seorang anak laki-laki senang bermain-main di pohon itu. Ia bermain setiap hari, memanjat pohon itu, memetik buah apelnya,dan tidur dibawah pohon itu. Ia menyukai pohon itu,dan sang pohon juga senang bermain dengan nya. Waktu berlalu, anak lelaki itu tumbuh besar dan tidak lagi bermain di pohon itu. Suatu hari, ia mendatangi pohon itu dengan wajah murung. "Ayo bermain bersamaku,"kata si pohon "Tidak.Aku bukan anak kecil lagi," kata si anak.""Aku tidak mau bermain bersamamu lagi. Aku ingin beli mainan saja. Tapi aku tak punya uang." "Maaf,aku tidak bisa memberimu uang.Tapi kamu bisa memetik apel-apelku dan menjualnya supaya bisa dapat uang,"balas si pohon. Anak lelaki itu gembira dan memeluk pohon apel ituu, lalu pergi dengan riang. Sang pohon merasa sedih karena setelah memetik apel-apelnya, anak lelaki itu tak pernah datang lagi. Suatu hari, anak lelaki itu kembali. Dia sudah tumbuh dewasa, Sang pohon merasa gembira. "Ayo bermain denganku,:katanya. Anak lelaki itu menggelengkan kepala."Tidak.Akutak punya waktu untuk bermain-main.Aku harus kerja untuk membiayai keluargaku.Kami butuh rumah untuk tempat tinggal.Kau bisa menolongku?" "Maaf,aku tidak punya rumah.Tapi kau bisa memotong cabang-cabang pohonku untuk membangun rumahmu." Anak lelaki itu segera menebang cabang-cabang pohon itu dengan gembira, kemudian ia pergi dan tak datang lagi.Sang pohon kembali merasa sedih dan kesepian. Suatu hari, anak lelaki itu datang lagi. Sang pohon merasa gembira. "Ayo bermain denganku,"katanya. "Tidak,aku sudah tua. Aku ingin pergi berlayar untuk menenangkan diriku. Bisakah kau memberiku perahu?" "Pakailah ranting-rantingku untuk membuat perahu. Kamu bisa berlayar jauh dan menenangkan diri." Anak lelaki itu pun menebang ranting-ranting pohon untuk membuat perahu. Ia pergi jauh dan tidak kembali. Akkhirnya,suatu hari anak lelaki itu kembali setelah bertahun-tahun pergi.Sang pohon berkata dengan sedih "Maafkan aku,aku tidak punya apapun lagi yang bisa kuberikan untukmu.Tak ada lagi buah apel untuk dimakan,tak ada lagi ranting untuk dipanjat.Aku sungguh tak punya apapun.Satu-satunya yang tersisa cuma akar-akarku yang sudah tua,"tutur sang pohon dengan berlinang airmata. "Aku tidak butuh apapun,"jawab si anak. "Aku hanya butuh tempat beristirahat.Aku sudah tua dan lelah sekali belakangan ini." "Bagus!Akar-akar tua adalah tempat terbaik untuk istirahat.Duduklah dan tidurlah disini." Anak lelaki itupun duduk dan tidur diakar pohon itu. Sang pohon tersenyum sambil menitikkan airmata.Meskipun sudah begitu lama si anak tidak mau bermain dengannya lagi, dan hanya datang untuk pergi namun dimasa tuanya, ia masih bisa memberi... 


Nah, para pembaca semua.Kalau kita renungkan,cerita ini adalah cerita tentang kita semua.Sang pohon adalah orang tua kita.. Ya..Ketika masih kecil,kita senang bermain dengan kedua orang tua kita.saat tumbuh besar,kita meninggalkan mereka.dan hanya kembali saat kita sedang butuh atau menghadapi masalah.Namun, apapun yang terjadi, orang tua kita akan selalu ada, siap memberi apapun yang merekan miliki, untuk membuat kita bahagia. Mungkin kalian semua berpikir.Betapa kejamnya si anak lelaki dalam cerita ini, tapi begitulah cara kita semua memperlakukan kedua orang tua kita, bukan??

Dibalik keberhasilan setiap orang,dalam bidang apapun selalu ada yang mem-backup dibelakangnya. Bisa saja kita mengatakan, orang yang paling berjasa di hidup kita itu si A atau si B.Namun kita tidak bisa memungkiri, orang yang paling berjasa dan paling banyak mendorong kita sukses adalah orang tua.

Dari rahim ibulah kita berawal... Bersama ibulah kita tumbuh dan mulai merangkai kisah hidup didunia... dengan sentuhan dan kelembutan seorang ibu,kita dapat merasa dicintai dan tumbuh percaya diri... Dengan kekuatan dan kerja keras seorang ayah.Kita diberi fasilitas untuk hidup dan tercukupi Cinta kasih orang tua adalah pintu terbaik untuk kita melangkah ke gerbang masa depan. Doa orang tua yang digenangi tetesan airmata adalah modal terbesar untuk kita menapaki tangga-tangga kesuksesan..

Coba kalian semua bayangin..bila akhir ceritanya seperti ini


[ketika anak tersebut balik, dilihatnya pohon tua itu sudah mati.. yang ada hanya rasa bersalah, tapi apa daya semua sudah terlambat,
maka dari itu sayangin orang tua kita selagi sempat]



"Tanpa mereka kita bukan siapa-siapa,hanyalah mahluk tanpa nama, atau bahkan mungkin tak pernah ada di dunia"

menjual diri [inspiring]

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok. Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang t engah beranjak dewasa. Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:'' Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang? "'' Tidak! '' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain. ''Lantas untuk apa anda duduk di sini?" ''Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam.. '' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.'' '' Maksud, bapak? " '' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini '' '' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual ''Kata wanita itu dengan suara lambat. '' Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? ''Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.'' Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti.'' '' Saya ingin menjual diri saya, '' Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu. Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.'' Mari ikut saya, '' Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya.Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti petugas satpam itu.. Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung. '' Apakah anda serius? '' '' Saya serius '' Jawab wanita itu tegas. '' Berapa tarif yang anda minta? '' '' Setinggi-tingginya. .' ' '' Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu. '' Saya masih perawan '' '' Perawan? '' Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapiwajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini... Pikirnya'' Bagaimana saya tahu anda masih perawan?'' '' Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana bukan.. Ya kan ...'' '' Kalau tidak terbukti? " " Tidak usah bayar ...'' '' Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke kiri dan ke kanan.'' Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan anda. '' '' Cobalah. '' '' Berapa tarif yang diminta? '' '' Setinggi-tingginya. '' '' Berapa? '' '' Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? '' '' Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya.''Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu. Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.'' Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana? '' '' Tidak adakah yang lebih tinggi? '' '' Ini termasuk yang tertinggi, '' Petugas satpam itu mencoba meyakinkan. '' Saya ingin yang lebih tinggi...'' '' Baiklah. Tunggu disini ...'' Petugas satpam itu berlalu.Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.. '' Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp.. 6 juta rupiah. Bagaimana? '' '' Tidak adakah yang lebih tinggi? '' '' Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang Rp.. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanyadengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh ... '' '' Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu. Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.'' Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya.. Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. '' Kata petugas satpam itu dengan agak kesal. Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift.Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua. '' Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? " Kata petugas satpam itu dengan sopan. Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu ...'' Berapa? '' Tanya pria itu kepada Wanita itu. '' Setinggi-tingginya '' Jawab wanita itu dengan tegas. '' Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? '' Kata pria itu kepada sang petugas satpam. '' Rp... 6 juta, tuan '' '' Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam.'' Wanita itu terdiam.Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban bagus dari wanita itu. '' Bagaimana? '' tanya pria itu. ''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu. Petugas satpam itu tersenyum kecut. '' Bawa pergi wanita ini. '' Kata pria itu kepada petugas satpam sambilmenutup pintu kamar dengan keras. '' Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin menjual? '' '' Tentu! '' '' Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu ...'' '' Saya minta yang lebih tinggi lagi ...'' Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang.Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.'' Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya. '' Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya.Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya. '' Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah. Apakah itu tidak cukup? " Terdengar suara pria itu berbicara.Wajah pria itu nampak masam seketika '' Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu. Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! '' Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita. Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya.. Ada kekesalan di wajah pria itu.Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu: '' Pak, apakah anda butuh wanita ... ??? '' Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan wajahnya. '' Ada wanita yang duduk disana, '' Petugas satpam itu menujuk kearah wanita tadi.Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini."Dia masih perawan..'' Pria itu mendekati petugas satpam itu.Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. '' Benarkah itu? '' '' Benar, pak. '' '' Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ... '' '' Dengan senang hati. Tapi, pak ...Wanita itu minta harga setinggi tingginya.'' '' Saya tidak peduli ... '' Pria itu menjawab dengan tegas.Pria itu menyalami hangat wanita itu. '' Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal. '' Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada petugas satpam itu. Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.Di dalam kamar ...'' Beritahu berapa harga yang kamu minta? '' '' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit '' '' Maksud kamu? '' '' Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih ....'' '' Hanya itu ...'' '' Ya ...! '' Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar, bahwa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat. '' Siapa nama kamu? '' '' Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar ... '' Kata wanita itu '' Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang pantas ditawar. '' ''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! '' '' Ada ! " Kata pria itu seketika.. '' Sebutkan! '' '' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu.Terimalah uang ini.Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit.Dan sekarang pulanglah ... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari dalam tas kerjanya. '' Saya tidak mengerti ...'' '' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya.Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih.Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta.Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya.Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar ...'' '' Dan, apakah bapak ikhlas...? '' '' Apakah uang itu kurang? '' '' Lebih dari cukup, pak ... '' '' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? '' '' Silahkan ...'' '' Mengapa kamu begitu beraninya .... '' '' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ....Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah sakit dan semuanya gagal. Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu. Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan ...'' '' Keyakinan apa? '' '' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita ... '' Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar.Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:'' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ... '' '' Kesadaran... '' .. . . Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.'' Kamu sudah pulang, nak'' '' Ya, bu ... '' '' Kemana saja kamu, nak ... ???'' '' Menjual sesuatu, bu ... '' '' Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan.. Tapi wanita muda itu hanya tersenyum ...Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan .... '' Kini saatnya ibu untuk berobat ... ''Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: '' Tuhan telah membeli yang saya jual... ''. Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya.. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata kepada supir taksi: '' Antar kami kerumah sakit ...''

kereta [humor]


Dalam sebuah perjalanan dinas, seorang manajer dan stafnya yang masih muda menumpang kereta api jurusan Bandung-Jakarta. Tempat duduk yang tersisa hanyalah di depan wanita muda yang cantik dan neneknya. Sang manajer dan stafnya duduk berhadapan dengan kudua wanita tersebut (bangku kereta mirip kelas ekonomi sekarang).

Sementara kereta api berjalan, keempat orang ini mencoba menyesuaikan diri dengan membuka percakapan.

Percakapan mulai terbuka, hingga tanpa terasa kereta yang mereka tumpangi mulai memasuki terowongan sesaat. Entah mengapa, lampu dalam gerbong kereta tiba-tiba tidak menyala. Tak ayal lagi, seluruh gerbong pun menjadi gelap

Untuk beberapa lama, keempat orang ini, dan tentunya penumpang lain, diliputi kegelapan total. Mereka hanya ditemani oleh deru lokomotif serta bunyai roda koreta api. Dalam kesunyian sesaat itu, di samping mendengar deru kereta api, keempat orang yang duduk berdekatan itu mendengar dua suara lain yang cukup keras, yakni sebuah ciuman dan sebuah tamparan. Setelah melewati terowongan yang gelap tersebut, keempat orang itu mulai menerjemahkan bunyi ciuman dan tamparan tadi dengan persepsi masing-masing.

Si wanita mulai berpikir,” saya merasa tersanjung, manajer yang berdasif di depan saya talah berani mencium saya, namun saya sangat malu karena nenek menamparnya.”

Sedangkan neneknya berpikir,” Saya kesal karena orang muda itu mencium cucu saya, tetapi saya bangga kerena cucu saya punya keberanian untuk menamparnya.”


Di pihak lain, sang manajer uduk diam sambil berpikir,”staf saya telah memperlihatkan keberanian yang besar unuk mencium gadis yang belum dikenalnya, tetapi mengapa gadis tersebut keliru manempar saya?”


Tampaknya, hanya staf itu satu-satunya orang yang tahu apa sesungguhnya yang terjadi, sebab dalam kurun waktu yang singkat dia mempunyai kesempatan untuk mencium seorang gadis cantik sekaligus menampar manajernya.