Saturday, 8 September 2012

kereta [humor]


Dalam sebuah perjalanan dinas, seorang manajer dan stafnya yang masih muda menumpang kereta api jurusan Bandung-Jakarta. Tempat duduk yang tersisa hanyalah di depan wanita muda yang cantik dan neneknya. Sang manajer dan stafnya duduk berhadapan dengan kudua wanita tersebut (bangku kereta mirip kelas ekonomi sekarang).

Sementara kereta api berjalan, keempat orang ini mencoba menyesuaikan diri dengan membuka percakapan.

Percakapan mulai terbuka, hingga tanpa terasa kereta yang mereka tumpangi mulai memasuki terowongan sesaat. Entah mengapa, lampu dalam gerbong kereta tiba-tiba tidak menyala. Tak ayal lagi, seluruh gerbong pun menjadi gelap

Untuk beberapa lama, keempat orang ini, dan tentunya penumpang lain, diliputi kegelapan total. Mereka hanya ditemani oleh deru lokomotif serta bunyai roda koreta api. Dalam kesunyian sesaat itu, di samping mendengar deru kereta api, keempat orang yang duduk berdekatan itu mendengar dua suara lain yang cukup keras, yakni sebuah ciuman dan sebuah tamparan. Setelah melewati terowongan yang gelap tersebut, keempat orang itu mulai menerjemahkan bunyi ciuman dan tamparan tadi dengan persepsi masing-masing.

Si wanita mulai berpikir,” saya merasa tersanjung, manajer yang berdasif di depan saya talah berani mencium saya, namun saya sangat malu karena nenek menamparnya.”

Sedangkan neneknya berpikir,” Saya kesal karena orang muda itu mencium cucu saya, tetapi saya bangga kerena cucu saya punya keberanian untuk menamparnya.”


Di pihak lain, sang manajer uduk diam sambil berpikir,”staf saya telah memperlihatkan keberanian yang besar unuk mencium gadis yang belum dikenalnya, tetapi mengapa gadis tersebut keliru manempar saya?”


Tampaknya, hanya staf itu satu-satunya orang yang tahu apa sesungguhnya yang terjadi, sebab dalam kurun waktu yang singkat dia mempunyai kesempatan untuk mencium seorang gadis cantik sekaligus menampar manajernya. 

No comments:

Post a Comment